Sepuluh (10) Kerajaan-Kerajaan Hindu Buddha Di Indonesia Yang Pernah Ada

Sepuluh (10) Kerajaan-Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia yang Pernah Ada


Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia yang Pernah Ada Sepuluh (10) Kerajaan-Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia yang Pernah Ada
Sepuluh (10) Kerajaan-Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia yang Pernah Ada


Selamat Datang di Web Pendidikan edukasinesia.com

Hallo sobat Edukasi Lovers,senang sekali rasanya pada kesempatan kali ini saya sanggup membagikan artikel untuk menambah pengetahuan dan wawasan sobat Edukasi Lovers semua.Artikel yang akan saya bagikan pada kesempatan kali ini berjudul Sepuluh (10) Kerajaan-Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia yang Pernah Ada

Berikut Pembahasannya

1.Kerajaan Kutai

Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia yang Pernah Ada Sepuluh (10) Kerajaan-Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia yang Pernah Ada
Kerajaan Kutai


Kerajaan Kutai terletak di Kalimantan Timur di tepi Sungai Mahakam.Sumber sejarah Kerajaan Kutai yaitu ditemukannya tujuh buah prasasti yang ditulis dengan abjad Pallawa dan bahasa sansekerta.Yupa ialah tugu watu peringatan yang dipakai untuk menambatkan binatang kurban.Sebenarnya yupa merupakan peninggalan budaya megalitikum bangsa Indonesia yaitu menhir.
Dari isi prasasti, sanggup diketahui bahwa raja pertama yang memerintah Kutai ialah Raja Kudungga.Setelah Raja Kudungga wafat, tahta kerajaan diberikan secara turun temurun.Pemerintahan Kerajaan Kutai digantikan oleh putranya yaitu Asmawarman sebagai vamsakarta yaitu pembentuk keluarga (dinasti).
Kutai mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Raja Mulawarman.Raja Mulawarman memberi sedekah 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana di Vparakeswara (tempat untuk memuja Dewa Siwa), dan rakyatnya hidup tenteram dan sejahtera.Berdasarkan hal tersebut, sanggup diketahui bahwa Kerajaan Kutai merupakan kerajaan yang cukup kaya.Kehidupan ekonomi rakyat Kutai menurut pada pertanian dan peternakan.Di samping itu juga perdagangan dengan memanfaatkan letaknya yang strategis berada di jalur pelayaran Selat Makassar.

2.Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia yang Pernah Ada Sepuluh (10) Kerajaan-Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia yang Pernah Ada
Kerajaan Tarumanegara


Kerajaan Tarumanegara terletak di kawasan Bogor, Jawa Barat.Mencapai kejayaan pada masa pemerintahan Raja Purnawarman.Sumber sejarah Kerajaan Tarumanegara ada dua macam yaitu gosip dari Cina dan sumber prasasti.
1)    Berita Cina dari Dinasti Tang menyebutkan adanya kerajaan yang berjulukan To-Lo-Mo yaitu Tarumanegara yang beberapa kali mengirim utusan ke Cina.
2)    Catatan Fa-Hien yang menyampaikan ketika ia kembali dari India ke Cina melalui jalur bahari singgah di Bandar Tarumanegara.Pada bandar itu ia menemukan masyarakat yang telah memeluk agama hindu.
3)    Sumber prasasti yakni sebagai berikut.
a)    Prasasti Ciaruteun yang bercap sepasang telapak kaki
b)    Prasasti Kebon Kopi yang terdapat gambar dua telapak gajah.
c)    Prasasti Tugu berisi ihwal penggalian sebuah jalan masuk sepanjang 6.112 tombak yang diberi nama Gomati, yang dilakukan pada masa ke-22 pemerintahan Raja Purnawarman.Setelah selesai diadakan selamatan diamana raja menunjukkan hadiah 1.000 ekor sapi kepada para Brahmana.
d)    Prasasti Lebak berisi memuji kebesaran Raja Purnawarman
e)    Prasasti Jambu
f)     Prasasti Pasir Awi
g)    Prasasti Muara Cianten.

Kehidupan sosial masyarakat Tarumanegara sudah terjalin baik.Hal ini terbukti ketika penggalian jalan masuk Gomati.Kehidupan ekonomi masyarakat mencakup perdagangan,peternakan,pertanian, dan perdagangan.Penggalian sungai Gomati mempunyai arti penting bagi pertanian lantaran selain untuk mencegah banjir juga semoga tidak merusak lahan pertanian, serta untuk irigasi.

3.Kerajaan Holing (Kalingga)

Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia yang Pernah Ada Sepuluh (10) Kerajaan-Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia yang Pernah Ada
Kerajaan Holing


Berita dari Cina menyebutkan letak holing yaitu berbatasan dengan bahari di sebelah selatan, Ta-Hen-La di sebelah utara, Po-Li di sebelah timur, dan To-Po-Teng di sebelah barat.Nama lain Holing ialah Cho-Po (Jawa).Dapat disimpulkan bahwa letak Holing berada di Pantai Utara Jawa Tengah.
Sumber sejarah Kerajaan Holing ialah gosip Cina yaitu catatan I-Tsing yang menyampaikan bahwa seorang temannya berjulukan Hui-Ning dengan pembantunya yang berjulukan Yun-Ki pergi ke Holing (664-665 M) untuk berguru agama Buddha.Ia juga menerjemahkan kitab agama Buddha ke dalam bahasa Cina yang dibantu oleh pendeta dari Holing yang berjulukan Janabadra.
Kerajaan Holing diperintah oleh seorang Ratu Sima yang keras tetapi adil dan bijaksana.Menurut gosip dari Cina, ia beberapa kali mengirim utusan ke Cina.Kerajaan Holing merupakan kerajaan yang cukup makmur.

4.Kerajaan Kanjuruhan

Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia yang Pernah Ada Sepuluh (10) Kerajaan-Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia yang Pernah Ada
Kerajaan Kanjuruhan


Sekitar tahun 760 M, di Jawa Timur berdiri Kerajaan Kanjuruhan.Rajanya berjulukan Dewasingha yang berputra lima yang sesudah menjadi raja berjulukan Gajahyana.Gajahyana telah memerintahkan pembangunan candi untuk Sang Agastya yakni Candi Badut.
Kerajaan Kanjuruhan tidak bisa bertahan usang alasannya ialah ditaklukkan oleh Raka Watukura dari Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah.Setelah takluk, penguasanya dianggap sebagai raja bawahan dengan gelar Rakai Kanjuruhan.

5.Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia yang Pernah Ada Sepuluh (10) Kerajaan-Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia yang Pernah Ada
Kerajaan Sriwijaya



Pusat Kerajaan Sriwijaya terletak di Sungai Musi, Palembang.Sumber sejarah Kerajaan Sriwijaya ada dua macam, yaitu sumber dari dalam negeri dan sumber dari luar negeri.Berikut ini sumber prasasti dari dalam negeri.
1)    Prasasti Kota Kapur tahun 686 M, berisi ihwal usaha Kerajaan Sriwijaya untuk menaklukkan Jawa yang tidak setia kepada Sriwijaya.
2)    Prasasti Talang Tuo tahun 684 M menjelaskan ihwal pembuatan taman Sri Ksetra atas perintah Raja Dapunta Hyang.
3)    Prasasti Kedukan Bukit tahun 683 M menyatakan bahwa Dapunta Hyang mengadakan perjalanan suci dengan perahu.
4)    Prasasti Telaga Batu menyatakan ihwal kutukan bagi rakyat yang melaksanakan kejahatan dan tidak taat pada perintah raja.
5)    Prasasti Palas Pasemah menyatakan bahwa Sriwijaya menundukkan Lampung semenjak selesai kala VII.
6)    Prasasti  Karang Berahi tahun 686 M yang isinya menyatakan ajakan kepada tuhan semoga menjaga Kerajaan Sriwijaya dan menghukum setiap orang yang bermaksud jahat.

Berikut ini merupakan sumber sejarah yang berasal dari luar negeri.
1)    Prasasti Ligor tahun 775 M ditemukan di Semenanjung Malaya.
2)    Prasasti Nalanda ditemukan di India ihwal pinjaman sebidang tanah dari Raja Dewapaladewa kepada Sriwijaya yang tiba ke Nalanda untuk mendalami agama Buddha
3)    Berita Cina, yaitu catatan I-Tsing yang menyebutkan pada tahun 671 M ia singgah di Sriwijaya dalam perjalanannya ke India dan berhasil menerjemahkan kitab-kitab agama Buddha.

Sriwijaya mencapai kejayaan di bawah pemerintahan Balaputradewa.Pada masa pemerintahan Balaputradewa, Sriwijaya memainkan beberapa peranan penting yakni sebagai berikut.

1)    Sebagai negara maritim
Sriwijaya merupakan negara yang mengutamakan pelayaran dan perdagangan.Letak Kerajaan Sriwijaya sangat strategis dan bersahabat dengan selat Malaka yang merupakan  penghubung antara pedagang dari Cina dan pedagang dari India maupun Romawi.

2)    Sebagai sentra agama Buddha
Berkembangnya agama Buddha di Sriwijaya disebabkan oleh hubungan baik Kerajaan Sriwijaya dengan kerajaan di India.Pada masa pemerintahan Raja Balaputradewa agama Buddha dijadikan sebagai agama negara.
Wilayah Sriwijaya sangat luas yaitu sebagian besar Sumatra dan Bangka, Jawa Barat, sebagian Tanjungpura (Kalimantan Barat Daya) dan Semenanjung Malaya.Sejak kala ke-11 pamor Sriwijaya mulai pudar.



6.Kerajaan Mataram Kuno


Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia yang Pernah Ada Sepuluh (10) Kerajaan-Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia yang Pernah Ada
Kerajaan Mataram Kuno


Kerajaan Mataram Kuno terletak di Jawa Tengah, muncul beberapa ketika sesudah Kerajaan Holing.Ibu kota Kerajaan Mataram Kuno berjulukan Medang Kamulan (sekitar kawasan Kradenan Grobogan).Daerah Kerajaan ini dikenal dengan nama Bhumi Mataram.Dinasti yang pernah berkuasa di Mataram Kuno ialah Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra.Sumber sejarah Kerajaan Mataram Kuno antara lain yakni sebagai berikut.
1)    Prasasti Canggal tahun 732 M, dibentuk pada masa pemerintahan Raja Sanjaya berkaitan dengan pendirian lingga, yaitu berarti mendirikan kerajaan.
2)    Prasasti Balitung atau prasasti Mantyasih tahun 907 M dikeluarkan oleh Raja Balitung.Isinya terdapat raja-raja Mataram Kuno dari Dinasti Sanjaya dan menyebutkan bahwa Sanjaya ialah raja pertama yang memerintah Mataram Kuno.
3)    Prasasti Kalasan tahun 776 M yang berisi Raja Panangkaran mendirikan bangunan suci umat Buddha untuk Dewi Tara dan pendeta yang kini dikenal dengan nama Candi Kemalasan.
4)    Prasasti Kelurak tahun 782 M berisi Dewa Indra mendirikan bangunan suci dan arca manjusri yang kini dikenal dengan Candi Sewu.
5)    Prasasti Karang Tengah tahun 824 M berisi Raja Samaratungga mendirikan bangunan suci di Wenuawana (Candi Ngawen).Selain itu Pramodawardani membebaskan pajak tanah sekitar bangunan suci untuk pemeliharaan Kamulan di Bumi Sambhara (Borobudur).

Pemerintah Mataram Kuno dipegang oleh dua dinasti yaitu Dinasti Sanjaya yang menganut agama Hindu dan Dinasti Syailendra yang menganut agama Buddha.Kehidupan sosial masyarakat Mataram Kuno dilandasi oleh kehidupan religius dan semangat gotong royong.Alasannya dengan jumlah penduduk sedikit sanggup membangun candi cukup banyak.Kehidupan ekonomi Mataram Kuno bersumber pada pertanian.



7.Kerajaan Medang Kamulan

Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia yang Pernah Ada Sepuluh (10) Kerajaan-Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia yang Pernah Ada
Kerajaan Medang Kamulan


Kerajaan Medang Kamulan terletak di kawasan Jawa Timur (di Muara Sungai Brantas) dan beribukota di Watan Mas.Didirikan oleh Mpu Sendok sesudah memindahkan Kerajaan Mataram Kuno ke Jawa Timur dan mendirikan Dinasti Isyana selama satu kala semenjak tahun 929 M.
Sumber sejarah Kerajaan Medang Kamulan antara lain Prasasti Kalkuta yang menyatakan ihwal silsilah keturunan raja Mpu Sendok hingga raja Airlangga.Selain itu ada gosip dari India yang menyatakan bahwa Sriwijaya menjalin  hubungan dengan kerajaan – kerajaan di India untuk membendung serangan dari Medang Kamulan pada masa pemerintahan raja Darmawangsa.
Medang Kamulan mencapai masa kejayaannya pada masa pemerintahan Dharmawangsa.Ia bercita-cita menguasai jalur perdagangan dan pelayaran nusantara yang waktu itu dikuasai oleh Sriwijaya.Upaya itu diwujudkan dalam penyerbuan ke Sriwijaya dan Malaka tahun 991 M, namun mengalami kegagalan.Sebagai balasannya, pada tahun 1016 M Kerajaan Wora-Wari (bawahan Sriwijaya) menyerang Medang Kamulan.Akibatnya Medang Kamulan mengalami pralaya (kehancuran).
Kehidupan ekonomi Kerajaan Medang Kamulan mengarah pada perdagangan dan pelayaran.Sungai Brantas dan Bengawan Solo menjadi jalur perdagangan.Corak perekonomian berubah dari pertanian ke perdagangan Nusantara.Untuk menghindari perang saudara.Kerajaan Medang Kamulan dibagi menjadi dua yaitu Kerajaan Jenggala dengan ibukota Kahuripan dan Kerajaan Panjalu (Kediri) dengan ibukota Daha.Pembagian dilakukan oleh Mpu Barada dan sebagai batasnya ialah Sungai Brantas.

8.Kerajaan Kediri


Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia yang Pernah Ada Sepuluh (10) Kerajaan-Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia yang Pernah Ada
Kerajaan Kediri 


Sumber sejarah Kerajaan Kediri antara lain yaitu Prasasti Ngantang yang berisi Raja Jayabaya menunjukkan hadiah sebidang tanah yang terbebas dari pajak kepada rakyat Desa Ngantang.Adapun raja-raja yang memerintah Kerajaan Kediri yakni sebagai berikut.
1)    Samarawijaya
2)    Sri Bameswara
3)    Jayabaya, pada masa ini Kerajaan Kediri mencapai kejayaan terutama dalam bidang sastra, yaitu ditulisnya Kitab Hariwangsa dan Gatotkacasraya.Ia juga dikenal sebagai hebat nujum dengan karangannya yang populer yaitu Jangka Jayabaya yaitu ihwal ramalan keadaan Pulau Jawa di masa depan.
4)    Kameswara, pada masa ini ditulis kitab Wretasancaya, Smaradahana, dan Lubdaka.
5)    Sarweswara.
6)    Aryeswara
7)    Kertajaya, merupakan raja terakhir Kediri akhir serangan Ken Arok pada pertempuran di Desa Ganter pada tahun 1222 M.

9.Kerajaan Singasari

Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia yang Pernah Ada Sepuluh (10) Kerajaan-Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia yang Pernah Ada
Kerajaan Singasari



Kerajaan Singasari berdiri pada tahun 1222 M di sekitar Mojokerto, Jawa Timur.Kerajaan Singasari berdiri diawali keberhasilan Ken Arok membunuh Akuwu Tunggul Ametung di Tumapel.Ken Arok makin berpengaruh sesudah ia bisa mengalahkan Kertajaya di Desa Ganter.Kemudian ia mendirikan dinasti Rajasa (Rajasawangsa) atau Girindrawangsa dan mendirikan Kerajaan Singasari.Berikut ini sumber sejarah Kerajaan Singasari
1)    Kitab Pararaton, menguraikan ihwal sejarah kehidupan Ken Arok.
2)    Kitab Negarakertagama, yang memuat silsilah raja-raja Majapahit yang berafiliasi erat dengan raja-raja Singasari.
3)    Bangunan candi yang menjadi makam-makam raja Singasari menyerupai Candi Kidal, Candi Jago, Candi Singasari, dan Candi Jawi.
4)    Berita Cina, yang menyatakan bahwa Kaisar Kubilai Khan mengirim pasukan untuk menaklukkan Singasari.
5)    Arca menyerupai patung Amogapasa dan Joko Dolok yang merupakan perwujudan dari Kertanegara.

Berikut ini merupakan raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Singasari
1)    Ken Arok (1222-1227 M), ia merupakan pendiri Singasari yang juga dinasti Girindrawangsa.Pemerintahannya, Ken Arok membuatkan wilayah Singasari hingga seluruh Jawa Timur.
2)    Anusapati (1227 – 1248 M), kekuasaannya diperoleh sesudah membunuh ayah tirinya, Ken Arok.Kekuasaannya tidak usang lantaran dibunuh oleh Tohjaya.Ia didarmakan di Candi Kidal.
3)    Tohjaya ( 1248 M), pada masa pemerintahan Tohjaya terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh Ranggawuni dan Mahesa Cempaka.
4)    Wisnuwardhana (1268 – 1292 M), sesudah berhasil menggulingkan Tohjaya, Ranggawuni berhasil naik tahta dengan gelar Wisnuwardana.Ia mengangkat Mahesa Cempaka menjadi ratu Angabhaya dan bergelar Narasinghamurti.Pada masa pemerintahannya terjadi pemberontakan mahibit yang dilakukan oleh Linggapati lantaran tidak puas dengan adanya penyatuan Kerajaan Sriwijaya dan Kediri.Hal itu terjadi lantaran adanya perkawinan antara Wisnuwardana (Singasari) dengan Waning Hyun (Kediri).Setelah wafat, Wisnuwardana didarmakan di Candi Jago.
5)    Kertanegara (1250 M)
Pada masa pemerintahannya, Singasari mengalami masa kejayaan.Kubilai Khan mengirim utusan kepada Kertanegara semoga tunduk kepada Mongol yaitu tahun 1280, 1281, dan 1289, namun Kertanegara tidak mau tunduk, bahkan mengirim kembali utusan Kubilai Khan (Meng-Chi) sesudah dipotong telinganya.Tindakan itu menciptakan Kubilai Khan murka dan menyiapkan pasukan untuk menyerang Singasari.Namun ketika Kubilai Khan tiba ke Jawa, Kertanegara sudah gugur lantaran serangan Jayakatwang pada tahun 1292 M.Setelah wafat Kertanegara dimakamkan di dua tempat yaitu Candi Singasari dan Candi Jawi.Wafatnya Kertanegara mengakhiri Singasari.


10.Kerajaan Majapahit

Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia yang Pernah Ada Sepuluh (10) Kerajaan-Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia yang Pernah Ada
Kerajaan Majapahit


Kerajaan Majapahit berdiri pada tahun 1293 M.Berdirinya Majapahit tidak terlepas dari insiden runtuhnya Singasari.Tokoh yang merintis berdirinya Majapahit ialah Raden Wijaya.Saat Singasari mengalami keruntuhan lantaran diserang Jayakatwang, Raden Wijaya berhasil meloloskan diri.Atas tawaran Arya Wiraraja, Raden Wijaya menyerahkan diri kepada Jayakatwang.Setelah menyerahkan diri Raden Wijaya diperbolehkan membuka hutan  tarik yang karenanya menjadi cikal bakal lahirnya Kerajaan Majapahit.Sumber sejarah Kerajaan Majapahit antara lain yaitu sebagai berikut.
1)    Prasasti Butak yang mengisahkan insiden runtuhnya Singasari dan usaha Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit.
2)    Kitab Pararaton yang menceritakan keadaan Majapahit terutama masa pemerintahannya Hayam Wuruk.
3)    Kitab Sutasoma karangan Empu Tantular.

Berikut ini raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Majapahit.
1)    Raden Wijaya (1293 – 1309)
Raden Wijaya naik tahta pada tahun 1292 M dengan gelar Kertarajasa Jayawardana.Untuk memperkuat kedudukannya, Raden Wijaya memperistri keempat putri Kertanegara dan menegaskan bahwa tahta Kerajaan Majapahit merupakan kelanjutan Kerajaan Singasari.
Pada masa pemerintahannya terjadi pemberontakan Ronggolawe pada tahun 1295 dan pemerontakan Sora pada tahun 1300 M.Kedua pemberontakan tersebut sanggup dipadamkan.Raden Wijaya wafat dan dimakamkan di Antahpura dan Candi Simping.

2)    Kala Gemet bergelar Sri Jayanegara (1309 – 1328).
Pada masa pemerintahannya terjadi beberapa pemberontakan yaitu pemberontakan Juru Demung (1313), Gajah Biru (1314), Nambi (1316), dan Kuti (1319).Kuti merupakan pemberontakan yang paling berbahaya lantaran berhasil menduduki ibukota dan istana Majapahit.
Dalam kemelut tersebut tampil Gajah Mada (seorang bekel Bayangkari) untuk memadamkan pemberontakan Kuti.Tahun 1329 Jayanegara dibunuh oleh tabibnya sendiri yaitu Tanca, dan kemudian dimakamkan di Candi Sanggapura, Kapopongan.

3)    Tribuanatunggadewi (1328 – 1350)
Terjadi pemberontakan sadeng dan kerta, namun berhasil ditumpas oleh Gajah Mada.Atas jasanya, Patih Amangkubumi Arya Tadah mengusulkan kepada ratu semoga Gajah Mada diangkat menjadi patuh menggantikan dirinya.Pada ketika dilantik, Gajah Mada mengucap sumpah Palapa.

4)    Hayam Wuruk (1350 – 1389)
Hayam Wuruk dan Gajah Mada merupakan dwitunggal yang membawa Kerajaan Majapahit menuju puncak keemasan Kerajaan.Persatuan Nusantara hampir sanggup diwujudkan, namun sempat ternodai dengan adanya Peristiwa Bubat pada tahun 1357.Menurut Negarakertagama, kekuasaan Kerajaan Majapahit mencakup Sumatra, Semenanjung Melayu, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Nusa Tenggara, Papua, dan beberapa daratan di Asia Tenggara.Hayam Wuruk menerapkan  politik yang berwawasan cakrawala mandala yang artinya ekspansi wilayah Kerajaan Majapahit.Kerajaan Majapahit mempunyai sistem ketatanegaraan yang teratur.
Kemunduran Kerajaan Majapahit ditandai dengan wafatnya Gajah Mada pada tahun 1364.Majapahit makin suram dan kerajaan kembali diisi kemelut politik berupa perang saudara dan pemberontakan.

5)    Wikramawardhana (1389 – 1429)
Wikramawardhana ialah suami dari Kusumawardhani (putri Hayam Wuruk).Kekuasaannya menerima perlawanan dari Bhre Wirabumi lantaran ia hanya seorang menantu, maka terjadi perang Paregreg pada tahun (1401 – 1406)
Kehidupan di Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan agraris maritim.Agraris lantaran terletak di bersahabat pedoman sungai dan pertanian yang sangat pesat, sedang maritim tampak dari angkatan lautnya.

Demikianlah Artikel lengkap yang berjudul Sepuluh (10) Kerajaan-Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia yang Pernah Ada.Semoga sanggup bermanfaat bagi Sobat Edukasi Lovers  semuanya.Jika artikel ini bermanfaat sudi kiranya bagi sobat semua untuk mengelike dan membagikan artikel ini untuk menjaga kelangsungan blog ini menjadi lebih baik.Jika ada permintaan,pertanyaan,kritik,maupun saran,silahkan berikan komentar sobat semua di kolom komentar di bawah ini.
Terima Kasih…
                Salam Edukasi…

Comments

Popular posts from this blog

Atlas: Pengertian Atlas,Unsur-Unsur Dalam Atlas,Syarat-Syarat Dalam Atlas,Mencari Isu Dalam Atlas, Dan Jenis-Jenis Atlas Beserta Penjelasannya Terlengkap

Sejarah Terjadinya Krisis Multidimensional Sebagai Penyebab Lahirnya Gerakan Reformasi Dan Jatuhnya Orde Baru