Pengertian Lahan Potensial, Pemanfaatan Lahan Potensial, Serta Upaya Pelestarian Lahan Potensial Dengan Klarifikasi Lengkap
Pengertian Lahan Potensial, Pemanfaatan Lahan Potensial, Serta Upaya Pelestarian Lahan Potensial Dengan Penjelasan Lengkap
Lahan Potensial |
Selamat Datang di Web Pendidikan edukasinesia.com
Hallo sahabat Edukasi Lovers,senang sekali rasanya pada kesempatan kali ini saya sanggup membagikan artikel untuk menambah pengetahuan dan wawasan sahabat Edukasi Lovers semua.Artikel yang akan saya bagikan pada kesempatan kali ini berjudul Pengertian Lahan Potensial, Pemanfaatan Lahan Potensial, Serta Upaya Pelestarian Lahan Potensial Dengan Penjelasan Lengkap
Berikut Pembahasannya:
Apa itu Lahan Potensial? I Lahan potensial ialah sebidang lahan yang sanggup menunjukkan produk secara optimal per satuan luas setiap tahunnya. Umumnya, lahan potensial dikaitkan dengan pertanian sehingga memiliki kemampuan untuk lahan produksi. Sampai ketika ini belum seluruh lahan di permukaan bumi, baik lahan berair maupun lahan kering dimanfaatkan secara optimal oleh manusia. Hal ini disebabkan adanya beberapa kendala, contohnya padang pasir dengan amplitudo suhu yang tinggi. Lahan-lahan yang memungkinkan dikelola insan disebut lahan potensial. Lahan potensial merupakan lahan yang produktif sehingga jikalau dikelola oleh insan sanggup menunjukkan hasil yang tinggi walaupun dengan biaya pengelolaan yang rendah. Lahan-lahan potensial merupakan sumber daya alam (SDA) yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Adapun yang dimaksud dengan sumber daya alam ialah semua kekayaan alam yang sanggup dimanfaatkan oleh insan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kuantitas dan kualitas sumber daya alam (SDA) yang ada pada suatu lahan sanggup menurun jikalau insan dalam memanfaatkannya kurang memperhatikan aspek kelestarian lingkungan. Supaya sumber daya alam (SDA) lestari, perlu dilakukan pengelolaan secara ekonomis dan lestari sehingga sanggup menunjang kegiatan pembangunan berkelanjutan. Program pembangunan berkelanjutan ialah pembangunan yang memenuhi kebutuhan hari ini tanpa mengurangi kemampuan generasi yang akan tiba (masa depan) untuk memenuhi kebutuhan manusia. Letak lahan potensial ini bervariasi, ada yang terletak di dataran tinggi, dataran rendah, pegunungan, dan juga kawasan pantai.
Pemanfaatan lahan potensial antara lain yakni untuk pertanian, perkebunan, kehutanan, dan permukiman.
Berikut ini beberapa pemanfaatan lahan potensial di kawasan pantai, kawasan pegunungan, dan dataran rendah.
a. Di Daerah Pantai
Pemanfaatan lahan potensial di kawasan pantai ialah untuk perjuangan tambak udang dan bandeng. Lahan potensial di kawasan pantai juga dipakai untuk menciptakan garam. Usaha tambak udang dan tambak bandeng dibutuhkan tumbuhan mangrove yang berfungsi sebagai penghambat erosi (pengikisan pantai oleh air laut). Selain itu, mangrove juga mempercepat endapan atau sedimentasi sehingga mengakibatkan air bersifat payau. Contohnya, kawasan pasang surut di pantai timur Sumatra.
b. Di Daerah Pegunungan
Pemanfaatan lahan potensial di kawasan pegunungan biasanya untuk perjuangan perkebunan. Kendala yang biasa terjadi ialah erosi. Cara menanggulangi dengan jalan menggunakan atau menggunakan teknik pengelolaan lahan dan penanaman pohon pelindung. Daerah potensial di kawasan pegunungan untuk objek wisata. Kesuburan tanah di kawasan pegunungan tergantung pada materi induk batuan, pembentuk pegunungan, dan tingkat pelapukan batuan. Apabila batuan tersebut berasal dari hasil kegiatan gunung api yang kaya akan mineral maka diharapkan tanahnya subur. Di samping pertanian, perkebunan juga sangat potensial untuk objek wisata. Pada kawasan ledok antarpegunungan memungkinkan terjadinya endapan aluvial dari kawasan yang lebih tinggi dan membentuk suatu dataran antarpegunungan atau perbukitan. Lahan potensial di kawasan ini biasanya ditanami dengan sayur-sayuran dan buah-buahan.
c. Di Daerah Dataran Rendah
Lahan yang ada di dataran rendah merupakan kawasan timbunan tanah aluvial yang menyuburkan. Kesuburan tanah di dataran rendah ini dekat kaitannya dengan anutan sungai. Contohnya, di kawasan Indramayu terdapat tanah endapan dari Sungai Cimanuk. Lahan di kawasan dataran rendah dimanfaatkan untuk tanah pertanian, sedangkan kendalanya adanya genangan air yang lama. Cara menanggulanginya dengan cara
1) Pembuatan tanggul sungai
2) Pengaturan penggunaan lahan secara benar
3) Pembuatan jalan masuk air (drainase).
Lahan potensial sangat dibutuhkan kelestariannya oleh setiap manusia. Oleh lantaran itu, lahan potensial harus dilestarikan. Usaha melestarikan lahan ini berkaitan dekat dengan perjuangan pengawetan tanah atau pengontrolan erosi. Pada garis besarnya perjuangan pengawetan tanah dibedakan menjadi metode mekanik dan metode vegetatif.
a. Metode Mekanik
Metode mekanik ialah metode mengawetkan tanah melalui teknik pengolahan tanah yang sanggup memperlambat anutan air. Beberapa cara yang umum dilakukan pada metode ini, antara lain sebagai berikut.
1) Contour, yaitu pengolahan tanah sejajar dengan garis kontur dan membentuk igir-igir kecil yang memperlambat anutan air dan memperbesar infiltrasi air.
2) Penterasan atau terrasering, yaitu menciptakan teras-teras pada lahan yang miring guna memperpendek panjang lereng dan memperkecil kemiringan lereng sehingga sanggup menahan anutan air permukaan.
3) Pembuatan tanggul untuk membendung anutan air yang melalui parit-parit erosi sehingga material tanah yang terangkut tertahan dan terendapkan. Akibat lebih lanjut ialah parit-parit erosi makin usang makin dangkal, erosi sanggup dikontrol, solum tanah semakin tebal, dan produktivitas tanah sanggup ditingkatkan.
4) Pembuatan pematang atau guludan dan saluran-saluran air sejajar dengan kontur.
b. Metode Vegetatif
Metode vegetatif ialah metode mengawetkan tanah dengan cara menanam vegetasi pada lahan yang dilestarikan. Metode ini sangat efektif dalam pengontrolan erosi. Ada beberapa cara mengawetkan tanah melalui metode vegetatif, yaitu strip cropping, windbreaks, contour strip cropping, dan bufering.
1) Strip cropping, yaitu penanaman berjalur tegak lurus terhadap arah anutan air atau arah angin.
2) Windbreaks, yaitu penanaman flora secara permanen untuk melindungi tanah dari tiupan angin.
3) Contour strip cropping, yaitu penanaman berjalur sejajar dengan gerak kontur guna mengurangi dan menahan kecepatan anutan air serta menahan partikel-partikel tanah yang terangkut oleh anutan permukaan.
4) Bufering, yaitu penutupan lahan yang memiliki kemiringan dengan tumbuhan keras.
Demikianlah Artikel lengkap yang berjudul Pengertian Lahan Potensial, Pemanfaatan Lahan Potensial, Serta Upaya Pelestarian Lahan Potensial Dengan Penjelasan Lengkap.Semoga sanggup bermanfaat bagi Sobat Edukasi Lovers semuanya.Jika artikel ini bermanfaat sudi kiranya bagi sahabat semua untuk mengelike dan membagikan artikel ini untuk menjaga kelangsungan blog ini menjadi lebih baik.Jika ada permintaan,pertanyaan,kritik,maupun saran,silahkan berikan komentar sahabat semua di kolom komentar di bawah ini.
Terima Kasih…
Salam Edukasi…
Comments
Post a Comment